Rabu, 29 Desember 2010

Mengembangkan Kemampuan dan kesadaran masyarakat

Pengembangan kemampuan biasanya berkaitan dengan pembinaan keterampilan dan kemampuan dasar organisasi (atau individu) untuk membantu mereka mencapai tujuan pembangunan. Definisi tersebut sangat sesuai dengan konteks TIK karena mengasumsikan pengetahuan yang menyadari adanya tujuan pembangunan; tanpa kesadaran itu TIK tidak dapat berbuat banyak. Agaknya, pertanyaan kunci bagi upaya mengurangi kemiskinan adalah, “Dapatkah TIK mengembangkan kemampuan orangorang yang paling miskin untuk mencapai apa pun yang menjadi tujuan mereka?” Skenario yang paling mungkin untuk kalangan yang sangat miskin begitu adalah meneruskan bantuan dari organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang telah menggunakan TIK dan yang program-programnya memang membidik dan berinteraksi dengan kalangan tersebut sebagai penerima.
TIK dalam bentuk pusat komunitas multimedia atau telecentre, terutama di tingkat perdesaan, dapat bertindak sebagai titik akses untuk keterhubungan komunitas, pengembangan kemampuan lokal, pengembangan materi dan komunikasi (content development and communications), serta berfungsi sebagai pusat untuk penerapanpenerapan strategi TIK, seperti pendidikan jarak jauh, layanan informasi kesehatan jarak jauh (telemedicine), bantuan untuk usaha-usaha kecil, menengah, dan kredit mikro, promosi e-commerce, pengelolaan lingkungan, dan pemberdayaan wanita dan remaja. Jika layanan-layanan demikian memiliki strategi kepedulian akan masyarakat yang sangat miskin, maka efektivitas TIK dapat diarahkan kepada mereka.

Warung-warung Informasi Dusun di Pondicherry, India telah merangkul program demikian. Mereka menggunakan TIK untuk meningkatkan kesadaran masyarakat miskin akan program-program pemerintah dan bantuan-bantuan yang menjadi hak mereka. Mereka punya bank data yang mendaftarkan lebih dari 100 jenis bantuan. Di samping itu, mereka telah memiliki daftar kalangan yang sangat miskin, yang menjadi perhatian pemerintah, dan dapat dibaca di semua telecentre. Staf telecentre secara proaktif menghubungi orang-orang yang namanya tercantum dalam daftar untuk menyampaikan hak-hak tertentu yang dapat mereka peroleh dari pemerintah. Staf telecentre juga memberikan bantuan untuk menyampaikan permintaan hak tersebut dengan menghubungi birokrat yang bertanggung jawab, yang kemudian memproses permohonan tersebut. (Pejabat pemerintah sendiri tidak pernah menerapkan cara kerja demikian.) Hasilnya, tiap rumah tangga di sebuah kampung nelayan sekarang menerima subsidi perumahan yang menjadi hak mereka, padahal sebelumnya mereka tidak pernah menerimanya.

Pengembangan kemampuan juga berkaitan dengan penghimpunan modal sosial yang mengacu pada aspek-aspek organisasi sosial, seperti jaringan sosial, kebiasaan, dan kepercayaan, yang memfasilitasi koordinasi dan kooperasi untuk kepentingan bersama dengan bantuan TIK. TIK membantu menciptakan dan memelihara jaringan online dan offline yang memperkenalkan dan saling menghubungkan orang-orang yang bekerja dengan tujuan yang serupa. Banyak organisasi perempuan yang telah menyadari akan potensi tersebut dan mereka memiliki proyek-proyek yang menyokong penggunaan TIK sebagai alat advokasi. TIK juga dapat menjadikan individu tertentu, terutama mereka yang pertama-tama memanfaatkan TIK, untuk memicu perubahan berkesinambungan dalam komunitasnya.

Seorang wanita yang sangat kreatif di sebuah kota kecil Mongolia, yang menjalankan sendiri sebuah LSM untuk menunjang usaha-mikro para wanita, memanfaatkan telecentre untuk menghubungi sebuah lembaga pendanaan di Inggris dan berhasil memperoleh dana sebesar US10.000 untuk membantu usahanya, suatu jumlah yang amat besar dalam konteks tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar